Perencanaan Jalan Tol Bali |
Kemacetan lalu lintas di wilayah Kuta, Kuta Dua, Denpasar, dan sekitarnya, menjadi hambatan dalam beraktifitas sehari-hari bagi masyarakat lokal maupun para wisatawan yang berkunjung ke pulau dewata tersebut.
Pulau Bali yang memiliki 32 Destinasi Wisata kelas dunia dan menjadi salah satu tempat tujuan wisata paling favorit, baik turis domistik maupun mancanegara. setiap tahun tidak kurang dari 6 juta wisatawan berkunjung ke bali. selain sebagai destinasi wisata, bali juga kerap dijadikan tuan rumah penyelenggaraan acara-acara bertaraf nasional maupun internasional.
Oleh karena itu, industri pariwisata dan MICE berkembang pesat, mobilitas barang semakin tinggi, serta bertambahnya tingkat kepemilikan kendaraan terutama motor semakin pesat pula. Kondisi tersebut ternyata tidak sebanding dengan kapasitas dan perkembangan jaringan jalan, akibatnya jalan dibali selatan semakin macet.
Untuk mengatasi kemacetan tersebut, pemerintah Indonesia mengadakan tender investasi jalan tol yang akhirnya memenangkan konsorsium empat BUMN, yaitu PT.Jasa Marga (Persero) Tbk, PT. Pelindo III, PT. Angkasa Pura I, dan PT. Pengembangan Pariwisata Bali. Keempat BUMN inilan pemerkasa Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Bali-Benoa, Mengajak tiga BUMN lain, yaitu PT, Wijaya Karya, PT. Adhy Karya, dan PT. Hutama Karya. yang kemudian membentuk anak perusahan jalan tol, PT.Jasamarga Bali Tol dengan komposisi kepemilikan saham : PT. Jasa Marga 60 %, PT. Pelindo III 20%, PT. Angkasa Pura I 10%, PT.Pengembangan Pariwisata Bali 1%, PT.Wijaya Karya 5 %, PT. Adhy Karya 2%, dan PT. Hutama Karya 2%.
Namun Sejak RUPS luar biasa pada tanggal 23 Januari 2013 Lalu lalu susunan pemegang saham PT.Jasamarga Bali Tol berubah. Para Pemegang saham Menyetujui Masuknya pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai Pemegang saham perseroan. Saham wijaya karya di borong oleh Pemprov Bali dan Pemkab Badung. selain itu pemegang saham lain juga merelakan Sahamnya terdilusi dengan masuknya kedua pemegang saham baru itu.
Sehingga komposisi menjadi PT.Jasamarga 55%, PT.Pelindo III 17,98%, PT.Angkasa Pura I 8%, PT.Pengembangan Pariwisata Bali 1%, PT.Adhy karya 1% dan PT.Hutama Karya 1%, Pemprov Bali 8,01%, dan Pemkab 8,01%.secara perubahan susunan pemegang saham tersebut masih harus menunggu izin dari menteri Pekerjaan Umum dan Kreditur Bank (Bank Sindikasi) serta pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM.
PT.Jasamarga Bali Tol memiliki konsensi pengelolaan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa selama 45 Tahun. Tanggung jawab tersebut meliputi Perencanaan Konstruksi, Mencari Pendanaan, Pelaksanaan Konstruksi, Pengoperasian, dan Pemeliharaan. Setelah 45 Tahun pengelolaan atau masa konsesi seleai PT.Jasamarga Bali Tol akan menyerahkan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa kepada Pemerintah.
Empat paket pelaksanaan Proyek Jalan Tol Bali
Jalan Tol Terindah di Indonesia |
Fungsi utama jalan tol itu nanti akan menjadi akses alternatif yang menghubungkan tiga kawasan strategis yaitu Nusa dua, Bandara ngurah rai, dan denpasar Bali melalui jalan akses pelabuhan Benoa dan Pesanggaran.
selain jalan tol ini diangun dengan tujuan sebagai alternatif untuk mengurangi kemacetan jalan utama di Bali, mendukung fasilitas transportasi dan pariwisata, mempermudah akses yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan, mempermudah akses ke Bandara Ngurah rai, mengakselerasi mobilitas barang dan jasa. juga menstimuli pertumbuhan ekonomi daerah.
Proyek Jalan Tol Nusa dua-Ngurah rai-Benoa yang merencanakan perencangan batu pertama pada tanggal 21 Desember 2012 ini, diperkirakan kontruksi utama akan selesai pada akhir april 2013 atau 420 hari masa konstruksi. setelah itu dilakukan serah terima sementara, uji laik fungsi, dan direncanakan mulai dioperasikan juli 2013.
Untuk mempercerpat proyek jalan tol tersebut, proses pembangunannya dibagi menjadi empat paket yang secara keseluruhan simultan dan ditargetkan selesai bersamaan, dan direncanakan sudah selesai sebelum pelaksanaan APEC, karena jalan tol ini nantinya akan menunjang pelaksanaan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) 2013 di Bali.
selain jalan tol ini diangun dengan tujuan sebagai alternatif untuk mengurangi kemacetan jalan utama di Bali, mendukung fasilitas transportasi dan pariwisata, mempermudah akses yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan, mempermudah akses ke Bandara Ngurah rai, mengakselerasi mobilitas barang dan jasa. juga menstimuli pertumbuhan ekonomi daerah.
Proyek Jalan Tol Nusa dua-Ngurah rai-Benoa yang merencanakan perencangan batu pertama pada tanggal 21 Desember 2012 ini, diperkirakan kontruksi utama akan selesai pada akhir april 2013 atau 420 hari masa konstruksi. setelah itu dilakukan serah terima sementara, uji laik fungsi, dan direncanakan mulai dioperasikan juli 2013.
Untuk mempercerpat proyek jalan tol tersebut, proses pembangunannya dibagi menjadi empat paket yang secara keseluruhan simultan dan ditargetkan selesai bersamaan, dan direncanakan sudah selesai sebelum pelaksanaan APEC, karena jalan tol ini nantinya akan menunjang pelaksanaan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) 2013 di Bali.
Paket-peket pekerjaan di proyek ini terdiri dari empat paket, yang meliputi :
Jalan Tol Diatas Laut Bali |
Paket 1 yaitu Main Road dari STA 0 + 00- STA 2 + 970, dan persimpangan sebidang dengan By Pass Ngurah Rai, yang dikerjakan oleh Wika-Adhy-Hutama JO, dan sebagai Lead Kontraktor adalah PT.Adhy Karya.
Sedangkan untuk Paket 2, main road dari STA 2 + 970- STA 5 + 308 yang dikerjakan oleh PT.Waskita Karya.
Untuk Paket 3, Main Road dari STA 5 + 308 - STA 6 + 092, simpang susun Ngurah Rai, jalan akses Ngurah Rai STA 0 + 000- STA 1 + 597, dan persimpangan sebidang dengan By pass Ngurah Rai, dikerjakan oleh WIKA-ADHI-HUTAMA JO dan sebagai Lead Kontraktor PT.Hutama Karya.
Dan Paket 4, Main Road dari STA 6 + 090 - STA 8 + 122, dan simpang susun Benoa. Pelebaran akses pelabuhan STA 0 + 000 - 2 + 200 dan persimpangan pesanggaran By Pass Ngurah Rai yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya.
Pembuatan jalan tol Nusa Dua Ngurah Rai-Benoa ini membutuhkan Biaya investasi total sekitar Rp.2,484 Triliun. Sementara, untuk biaya Konstruksi tidak kurang dari Rp 1,5 Triliun, dari biaya investasi tersebut, sebesar 30 % atau sekitar Rp 750 Milyar Equity atau biaya Sendiri. Sisanya 70% atau sekitar Rp 1, 739 Triliun berasal dari pinjaman sindikasi dari BANK Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, BCA, BTN, dan BPD Bali.
Hambatan dan Tantang Pekerjaan Proyek Jalan Tol
Hambatan Pembuatan Jalan Tol Bali |
Sampai dengan akhir desember 2012 progress konstruksi selalu terjaga memenuhi target, bahkan sering ahead schedule. Namun Memasuki Januari 2013, curah Hujan dan kecepatan Angin yang tinggi mulai menjadi penghambat, sehingga proyek mengalami keterlambatan. dalam sehari bisa 2-3 li turun hujan dan sering menunda pengecoran, karena tidak mungkin dilakukan pada saat hujan turun maupun angin. gangguan cuaca ini diperkirakan masih terus berlangsung sampai Pertengan Maret 2013 ini.
Seperti yang dikatakan oleh Project Manager II (Proyek paket 3 dan 4 ) Bambang Eko bahwa, Akibat dari tidak ada akses darat, semua proyek tergantung dengan jadwal air pasang surut. pada saat air pasang menjadi menjadi kesempatan untuk memindahkan atau menggeser peralatan serta mengangkut material ke laut. Jika air surut tidak banyak yang bisa dilakukan atau tidak bisa mengangkut alat maupun material ke tengah laut, sementara rata-rata air pasang hanya sekitra 4-5 jam sehari.
Material yang perlu dipindahkan itu diantaranya 33,814 batang tiang pancang untuk ditanam pada kurang lebih 13,600 titik. supaya transportasi material berjalan lancar ketika air surut yang hanya sedalam 1 meter itu, sedangkan tebal kapal ponton 2 meter, solusinya dilakukan pengurukan yang bersifat sementara setebal 2 meter dengan tanah urug yang disesuaikan dengan jenis tanah eksisting, yaitu tanah berkapur supaya tidak merusak habitat yang ada dan tidak merusak lingkungan. sehingga transportasi material bisa dilakukan lewat darat. Urugan tanah itu nantinya akan digali lagi setelah pekerjaan selesai dan dikembalikan seperti kondisi sebelumnya. kecuali paket 2 yang tidak memiliki pengurukan karena 100 % berada ditengah laut.
Untuk mengejar keterlambatan agar tidak semakin besar diperlukan upaya ekstra keras, PT. Jasa marga Bali Tol telah beberapa kali mengundang Direksi Kontraktor untuk berkordinasi dan membangun komitmen agar proyek ini bisa selesai sesuai jadwal. untuk mencapai itu diperlukan dukungan ekstra dari direksi kontraktor seperti penambahan jam kerja, Penambahan Alat, Material,pekerja, dan sumber daya lainnya termasuk keuangan.
Jalan Tol diatas pengairan ini direncanakan akan beroperasi pada Juli 2013, dan akan menjadi jalan tol berstandar Internasional yang indah dan modern. pada ruas jalan tol ini akan diberlakukan E-Toll Card, sehingga mAsyrakat akan memperoleh pelayanan transaksi yang lancar. E-Tool Card yang merupakan Kartu Toll Prabayar itu dapat diisi ulang dibeberapa Outlet Minimarket.
dengan selesai jalan tol ini, diharapkan aktivitas usaha serta mobilitas barang dan jasa di segi tiga emas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa akan semakin lancar dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomu, Sosial, dan Budaya.
Seperti yang dikatakan oleh Project Manager II (Proyek paket 3 dan 4 ) Bambang Eko bahwa, Akibat dari tidak ada akses darat, semua proyek tergantung dengan jadwal air pasang surut. pada saat air pasang menjadi menjadi kesempatan untuk memindahkan atau menggeser peralatan serta mengangkut material ke laut. Jika air surut tidak banyak yang bisa dilakukan atau tidak bisa mengangkut alat maupun material ke tengah laut, sementara rata-rata air pasang hanya sekitra 4-5 jam sehari.
Material yang perlu dipindahkan itu diantaranya 33,814 batang tiang pancang untuk ditanam pada kurang lebih 13,600 titik. supaya transportasi material berjalan lancar ketika air surut yang hanya sedalam 1 meter itu, sedangkan tebal kapal ponton 2 meter, solusinya dilakukan pengurukan yang bersifat sementara setebal 2 meter dengan tanah urug yang disesuaikan dengan jenis tanah eksisting, yaitu tanah berkapur supaya tidak merusak habitat yang ada dan tidak merusak lingkungan. sehingga transportasi material bisa dilakukan lewat darat. Urugan tanah itu nantinya akan digali lagi setelah pekerjaan selesai dan dikembalikan seperti kondisi sebelumnya. kecuali paket 2 yang tidak memiliki pengurukan karena 100 % berada ditengah laut.
Untuk mengejar keterlambatan agar tidak semakin besar diperlukan upaya ekstra keras, PT. Jasa marga Bali Tol telah beberapa kali mengundang Direksi Kontraktor untuk berkordinasi dan membangun komitmen agar proyek ini bisa selesai sesuai jadwal. untuk mencapai itu diperlukan dukungan ekstra dari direksi kontraktor seperti penambahan jam kerja, Penambahan Alat, Material,pekerja, dan sumber daya lainnya termasuk keuangan.
Jalan Tol diatas pengairan ini direncanakan akan beroperasi pada Juli 2013, dan akan menjadi jalan tol berstandar Internasional yang indah dan modern. pada ruas jalan tol ini akan diberlakukan E-Toll Card, sehingga mAsyrakat akan memperoleh pelayanan transaksi yang lancar. E-Tool Card yang merupakan Kartu Toll Prabayar itu dapat diisi ulang dibeberapa Outlet Minimarket.
dengan selesai jalan tol ini, diharapkan aktivitas usaha serta mobilitas barang dan jasa di segi tiga emas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa akan semakin lancar dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomu, Sosial, dan Budaya.
Demikianlah sekilas informasi dari Proyek Konstruksi Jalan Tol Pertama Di Indonesia yang di bangun di Atas Laut.
0 komentar:
Posting Komentar